Jumaat, 23 Disember 2011

ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI

Saksikan dan hayatilah semoga kita akan belajar dan terus belajar.

AWAS TANDA-TANDA STRES

Don't ignore the warning signs of stress

It can lead to other health problems


Stressed? Aren't we all.
Between work, family obligations and money worries, it may all feel too overwhelming sometimes.
Of course, there is good stress and bad stress. The first one can motivate you to become more productive. The second kind, the type that makes you lose sleep, can actually be bad for your mental and physical health.
Here's a handy guide to help you assess whether you're stressed, how serious your stress is, and how to deal with it.

AWAS PENGGUNA Wi-Fi


Wi-Fi laptops may damage sperm

Reduces motility, harms DNA

Using a laptop connected to the internet via Wi-Fi can potentially damage sperm, a study suggests.
Sperm samples placed beneath a laptop with a wireless internet connection for just four hours were found to have reduced motility and more DNA damage compared with other samples stored under the same conditions but away from the laptop.
The study, published in the journal Fertility and Sterility, collected sperm samples from 29 healthy men, aged 26 to 45. Each of the samples were then separated into two pots.

Read More

5948

Selasa, 20 Disember 2011

A New Look at Coconut Oil

PDF Print E-mail
Written by Mary G. Enig, PhD   
January 1 2000 

Health and Nutritional Benefits from Coconut Oil: An Important Functional Food for the 21st Century

Presented at the AVOC Lauric Oils Symposium, Ho Chi Min City, Vietnam, 25 April 1996

Abstract

Coconut oil has a unique role in the diet as an important physiologically functional food. The health and nutritional benefits that can be derived from consuming coconut oil have been recognized in many parts of the world for centuries. Although the advantage of regular consumption of coconut oil has been underappreciated by the consumer and producer alike for the recent two or three decades, its unique benefits should be compelling for the health minded consumer of today. A review of the diet/heart disease literature relevant to coconut oil clearly indicates that coconut oil is at worst neutral with respect to atherogenicity of fats and oils and, in fact, is likely to be a beneficial oil for prevention and treatment of some heart disease. Additionally, coconut oil provides a source of antimicrobial lipid for individuals with compromised immune systems and is a nonpromoting fat with respect to chemical carcinogenesis.

Read More


5927

Sabtu, 17 Disember 2011

BERDAMAILAH DENGAN TAKDIR

Rasulullah mengajar kita supaya berdoa dengan doa ini:”Ya Allah janganlah Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri walaupun sekelip mata.”

Mengapa? kerana diri kita lemah, ilmu cuma ‘sekerat’, kudrat kita terhad. Mana mungkin kita dapat mengharungi kehidupan yang begitu mencabar ini hanya bersandarkan kekuatan diri. Justeru, dalam doa itu Rasulullah saw berpesan  agar serah dan pasrahkanlah hati serta diri kepada Allah.

Kita tidak mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Kita hanya penerima, kita bukan Pemberi. Yang memberi ialah Allah, dan Allah menegaskan apa yang diberikanNya untuk kita adalah baik belaka. Namun akal kita tidak akan mampu mengetahui rahsia di sebalik yang pahit, pedih dan sakit. Mahunya yang manis-manis sahaja. Apatah lagi nafsu… ia akan memberontak apabila terjadi sesuatu yang berlawanan dengan kehendak tabienya.

Apabila berlaku sesuatu yang berlawanan dengan kehendak diri, berlakulah stres, marah dan sedih. Itu biasa. Hal itu sentiasa berlaku dalam kehidupan. Yang luar biasanya, apabila kita memilih untuk ‘berkelahi’ dengan takdir. Kita tidak menerima warna-warni kehidupan seadanya. Kita tidak berdamai dengan takdir sebaliknya memilih untuk memberontak, mempersoalkan dan melawannya. Persoalan kenapa? Mengapa? Sering menghantui jiwa.

Bayangkan kita sedang berjalan di tepi pantai sewaktu matahari mula terbenam. Warna di kaki langit menjadi jingga, oren dan kuning keemasan. Kita melihat dan menikmatinya sahaja. Kita tidak berkata, “sewajarnya ditambah warna kuning, dikurangkan warna jingga.”

Tidak! Kita tidak akan berkata begitu. Sebaliknya kita memilih untuk ‘bersahabat’ dengan alam dan menikmati lukisan alam seadanya. Hasilnya? Kita tenang. Kita nikmati alam seperti seadanya… akur kepada Pencipta senja.

Ironinya, sikap kita tidak begitu apabila berdepan dengan ‘lukisan takdir’ pada kanvas kehidupan kita. Sedangkan lukisan alam dan lukisan takdir itu sama-sama datangnya daripada Allah. Mengapa kita memilih untuk berkrisis dengan ketentuan Allah dan tidak mahu menerima semua itu seadanya?

Berusahalah dengan segala upaya yang dikurniakan Allah. Tidak salah, malah kita dituntut untuk mencorakkan kehidupan sendiri dengan panduan serta kekuatan yang dibekalkan oleh Allah jua. Namun, setelah berusaha dan bersusah payah semaksimumnya, letakkan segalanya di pinggiran. Jangan sekali-kali bersandarkan kepada diri, namun bertawakkal, bersangka baik dan berdoalah kepada Allah. Apapun nantinya hasilnya, katakan pada diri, “aku harap yang baik, Allah akan memberi yang baik.”

Jika yang diharapkan berlaku, syukur. Namun sekiranya berlaku sesuatu yang tidak dijangka dan tidak disangka… sabarlah. Belum tentu itu satu keburukan. Seringkali keberkatan, kebaikan dan kejayaan dibungkus oleh takdir dengan kepahitan, kerugian dan kegagalan. Seringkali kita gagal melihat hakikat ini ketika ia sedang berlaku… namun apabila sedikit masa berlalu barulah kita sedar, rupa-rupanya Allah takdirkan kita berundur ke belakang untuk mengambil lajak bagi melonjak lebih tinggi dan lebih jauh ke hadapan.

Inilah hakikat hidup yang dipilih Allah untuk kita. Kita akan terus berbaik sangka kepada Allah… DIA akan mengubat, melapang dan memberi kemenangan di sebalik setiap takdirNya. Ya, kita tidak akan tahu segalanya, kerana ilmu sekelumit cuma. Namun apabila Allah yang Maha Penyayang telah memilih itu kita maka yakinlah Kasih SayangNya sentiasa mendahului kemurkaanNya. Yang pahit itu akan menjadi ubat. Yang pedih itu akan menjadi penawar.

Jika itulah suara hati kita, mana mungkin kita gelisah, resah dan stres keterlaluan? Yakinlah, kita hamba Allah… Allah tidak akan mengecewakan kita!

sumber  dari sini




5905

Selasa, 13 Disember 2011

PINTAKU PADAMU

Kalau esok kasih kita `kan hancur jua
usah ditaburi bumi ini dgn air mata
dunia bukan semata milik org bercinta
hidup jua bukan semata utk berlagu kecewa


di bawah mentari pagi demikian jernihnya
hayunkan gagah langkahmu sepenuh khidmat
usapi kesetiaan hati seluruh umat


Kalau esok jua hidup dijenguk kematian
usah ditangisi sepinya tanah kelahiran
nyanyikan lagu perindu ke wajah Tuhan
tanda hatimu setia dlm usia pengembaraan


tau-taulah di bintang satu
di hari hidup kita mengejar bahagia dlm sengsara
di hari mati kita mengira pahala dan dosa


Dharmawijaya (1963)


Siapa Dharmawijaya?

Baca lagi tentang Dharmawijaya di sini

5869 

Isnin, 12 Disember 2011

Alkohol Dalam Makanan, Minuman, Pewangi Dan Ubat-Ubatan

Links:
[1] http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/alkohol-menurut-pandangan-islam
[2] http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/alkohol-sebagai-penstabil-minuman-ringan


5861

Khamis, 8 Disember 2011

LONELINESSS



LONELINESS

Loneliness cries deep from my soul,
Keeps trying to tell me about the world growing so cold.
Too many people trying to take from my Earth,
But we can't live without controlling our birth.

Deep inside a voice cries out for you,
It's not alone 'cause, people, I been cryin' too.
If we don't stop what we all see is wrong,
I guarantee you mankind won't live long.

CHORUS
There's a land, a glorius land,
It's right here on Earth.
Understand what you can from the land,
Your life is it's worth.
Woah-oh, woah-oh, woah-oh-oh.
Woah-oh, woah-oh, woah-oh-oh.
Woah-oh, woah-oh, woah-oh-oh.

To face the problems that everyone's found,
We must replace what we took out of the ground.
Pray for your brother, let your soul find a way,
Help one another, oh, please listen to what I say.

CHORUS

Loneliness ...
Oh ..., I can't get away from loneliness ...
Yeah, loneliness ... oooo ...
Loneliness ...
Yeah, loneli- ... loneli- ... lo- ... neliness ...
I just can't get away from loneli- ...loneliness ...
Yeah, ... yeah ...

Loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...
Can't get away from loneliness ...

GERIMIS SENJA

WARTA SHUBHI: How to eat better to protect your heart

Isnin, 28 November 2011

PERKAHWINAN FADZLI & YUSNIDAH

Majlis Perkahwinan Fadzli & Yusnidah di Batu Kikir, Negeri Sembilan - Sabtu 26 Nov, 2011
Selepas Majlis Malam Berinai - Bersama keluarga pengantin lelaki.

5749

Isnin, 21 November 2011

KEMUNGKARAN KETIKA MENJAMU TETAMU

Di antara kemungkaran-kemungkaran yang terdapat ketika menjamu tetamu, ialah menghamparkan tempat duduk yang terbuat dari sutera bagi kaum lelaki, membakar wangi-wangian di tempat bara yang terbuat dari emas atau perak, atau minum dengan bekas-bekas yang terbuat dari perak.
Demikian juga mendengar nyanyian dari wanita-wanita yang diundang khusus untuk menghiburkan. Kemudian memakan pula makanan-makanan yang haram di tempat-tempat yang dirampas, ataupun di tempat itu ada pula hidangan minuman keras (khamar).
Bagi orang yang benar-benar beriman, janganlah hendaknya ia sampai hadir di dalam majlis-majlis yang ada kemungkaran-kemungkaran seperti yang disebutkan di atas, meskipun tujuannya semata-mata untuk menghibur diri dengan cerita-cerita yang mengelak-ketawakan, ataupun jenaka-jenaka yang menggelikan hati yang terdapat di dalam, majlis-majlis serupa itu.
Adapun jika yang menggelikan hati itu, ialah cerita-cerita lawak yang lucah, ataupun yang sengaja diada-adakan secara dusta dan bohong, maka menghadirkan diri dalam majlis-majlis serupa itu dihukumkan haram, dan wajib pula diingkari terhadap majlis-majlis yang demikian itu.
Andaikata yang diketawakan itu ialah senda-gurauan yang tiada disertai kata-kata lucah atau bohong, maka hukumnya harus, yakni dengan syarat tiada terlalu melampaui batas, dan tidaklah pula berlaku pada seluruh majlis tersebut.
Begitu juga tiada boleh dijadikan perkara itu semacam kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dan jika berlaku terus, maka tiadalah hukumnya menjadi harus lagi.
Seterusnya kemungkaran juga boleh berlaku bila ada israf iaitu berlebih-lebihan dalam menghidangkan berbagai-bagai macam makanan kepada tetamu. Begitu juga dalam menghiaskan bangunan atau rumahtangga secara melampaui batas.


Sumber dari SINI

5705

Ahad, 6 November 2011

SELAMAT HARIRAYA AIDILADHA 1432H

اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ! اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الحَمْدُ

رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ : ” مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ , فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ , وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ , وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ , وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ , جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ , وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ , وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ ” – رواه ابن ماجه
Maksudnya : Sesiapa yang menjadikan dunia sebagai harapannya, nescaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefaqiran berada di depan matanya dan dunia tidak akan datang kepadanya melainkan sekadar apa yang telah ditetapkan baginya. Dan sesiapa yang akhirat menjadi harapannya nescaya Allah akan mempersatukan baginya urusan serta menjadikan rasa cukup di dalam hatinya  dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan patuh dan hina.”






5600

5600

Ahad, 30 Oktober 2011

KRISIS DI MALAYSIA MENURUT PANDANGAN MALAYSIA TIMES

Salah satu sebab mengapa rakyat Malaysia, terutama orang Melayu, mengambil sikap acuh tak acuh tentang apa yang berlaku dalam negara adalah kerana ketiadaan maklumat. Surat khabar setiap hari bercerita tentang jenayah, skandal seks, kehidupan artis. 
Blog pro-Umno setiap hari bercerita tentang skandal Pakatan. Blog pro-Pakatan setiap hari bercakap tentang keburukan Umno. 
Itulah politik Melayu. Semuanya perlu sensasi.

KOMEN WALLA DALAM SAKMONGKOL AK47

Begini bunyi nya komen Walla.

Pendedahan yang memualkan oleh lapuran ketua odit negara( LKON) membatalkan semua rasa gembira dari bajet 2012. Malahan, pendedahan tersebut telah mengukuhkan lagi persepsi bahawa kerajaan yang di pimpin oleh UMNO secara sistematik membohong dan menipu rakyat setiap tahun hanya untuk memperkayakan imam2 perang UMMO dan Napoleon2 kecil.

Pengundi2 simpanan tetap- penjawat awam, guru, bekas tentera dan polis serta petani yang akan mendapat faedah dari bajet 2012, menikmati itu semua diatas penghukuman yang di kenakan keatas sektor swasta dan akan memudaratkan aliran tunai masa depan negara ini. Semua mereka ini yang akan menerima imbuhan jawab lah sendiri sama ada bolehkah mereka mendapat durian runtuh itu semua, tanpa rompakan dan samun yang berleluasa yang tidak di bendung?

Dimana mereka dapat menunjukkan muka ketika mereka menadah tangan menerima imbuhan yang disebut dalam najet 2012? Bagaimana rupa wajah sang guru wanita  ketika dia mendapat gaji baru sambil menyatakan bahawa harap harap gaji bertambah tidak bermaka kerja pun bertambah?
Baca seterusnya

5516

DOA ELAK CENGKAMAN HUTANG


Sabtu, 29 Oktober 2011

SINGAPURA LABUR RM518 JUTA DI JOHOR

Benarkah Singapura telah melabur sejumlah RM518 juta di negeri Johor sehingga Mei 2011? Baca seterusnya jawapan bertulis MB Johor mengenai pelaburan Singapura di negeri Johor apabila ditanya oleh Ketua Pembangkang DUN Johor, YB Dr. Boo Cheng Hau (ADUN Skudai - DAP)


5509

Rabu, 26 Oktober 2011

SURAH AL-NOOR

سُوۡرَةُ النُّور
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
سُورَةٌ أَنزَلۡنَـٰهَا وَفَرَضۡنَـٰهَا وَأَنزَلۡنَا فِيہَآ ءَايَـٰتِۭ بَيِّنَـٰتٍ۬ لَّعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ (١) ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجۡلِدُواْ كُلَّ وَٲحِدٍ۬ مِّنۡہُمَا مِاْئَةَ جَلۡدَةٍ۬‌ۖ وَلَا تَأۡخُذۡكُم بِہِمَا رَأۡفَةٌ۬ فِى دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۖ وَلۡيَشۡہَدۡ عَذَابَہُمَا طَآٮِٕفَةٌ۬ مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢) ٱلزَّانِى لَا يَنكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوۡ مُشۡرِكَةً۬ وَٱلزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَآ إِلَّا زَانٍ أَوۡ مُشۡرِكٌ۬‌ۚ وَحُرِّمَ ذَٲلِكَ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٣) وَٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ ٱلۡمُحۡصَنَـٰتِ ثُمَّ لَمۡ يَأۡتُواْ بِأَرۡبَعَةِ شُہَدَآءَ فَٱجۡلِدُوهُمۡ ثَمَـٰنِينَ جَلۡدَةً۬ وَلَا تَقۡبَلُواْ لَهُمۡ شَہَـٰدَةً أَبَدً۬ا‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (٤) إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ وَأَصۡلَحُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٥) وَٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ أَزۡوَٲجَهُمۡ وَلَمۡ يَكُن لَّهُمۡ شُہَدَآءُ إِلَّآ أَنفُسُهُمۡ فَشَهَـٰدَةُ أَحَدِهِمۡ أَرۡبَعُ شَہَـٰدَٲتِۭ بِٱللَّهِ‌ۙ إِنَّهُ ۥ لَمِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٦) وَٱلۡخَـٰمِسَةُ أَنَّ لَعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡهِ إِن كَانَ مِنَ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٧) وَيَدۡرَؤُاْ عَنۡہَا ٱلۡعَذَابَ أَن تَشۡہَدَ أَرۡبَعَ شَہَـٰدَٲتِۭ بِٱللَّهِ‌ۙ إِنَّهُ ۥ لَمِنَ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٨) وَٱلۡخَـٰمِسَةَ أَنَّ غَضَبَ ٱللَّهِ عَلَيۡہَآ إِن كَانَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ (٩) وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُ ۥ وَأَنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ حَڪِيمٌ (١٠) إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٌ۬ مِّنكُمۡ‌ۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرًّ۬ا لَّكُم‌ۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ‌ۚ لِكُلِّ ٱمۡرِىٍٕ۬ مِّنۡہُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِ‌ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُ ۥ مِنۡہُمۡ لَهُ ۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١١) لَّوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ ظَنَّ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بِأَنفُسِہِمۡ خَيۡرً۬ا وَقَالُواْ هَـٰذَآ إِفۡكٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٢) لَّوۡلَا جَآءُو عَلَيۡهِ بِأَرۡبَعَةِ شُہَدَآءَ‌ۚ فَإِذۡ لَمۡ يَأۡتُواْ بِٱلشُّہَدَآءِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ عِندَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡكَـٰذِبُونَ (١٣) وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُ ۥ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ لَمَسَّكُمۡ فِى مَآ أَفَضۡتُمۡ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٤) إِذۡ تَلَقَّوۡنَهُ ۥ بِأَلۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُولُونَ بِأَفۡوَاهِكُم مَّا لَيۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمٌ۬ وَتَحۡسَبُونَهُ ۥ هَيِّنً۬ا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ۬ (١٥) وَلَوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ قُلۡتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَڪَلَّمَ بِہَـٰذَا سُبۡحَـٰنَكَ هَـٰذَا بُہۡتَـٰنٌ عَظِيمٌ۬ (١٦) يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُواْ لِمِثۡلِهِۦۤ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (١٧) وَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ‌ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (١٨) إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلۡفَـٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ‌ۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (١٩) وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡڪُمۡ وَرَحۡمَتُهُ ۥ وَأَنَّ ٱللَّهَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٢٠) ۞ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ فَإِنَّهُ ۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ‌ۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُ ۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدً۬ا وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّى مَن يَشَآءُ‌ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ۬ (٢١) وَلَا يَأۡتَلِ أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤۡتُوٓاْ أُوْلِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينَ وَٱلۡمُهَـٰجِرِينَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۖ وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْ‌ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ (٢٢) إِنَّ ٱلَّذِينَ يَرۡمُونَ ٱلۡمُحۡصَنَـٰتِ ٱلۡغَـٰفِلَـٰتِ ٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ لُعِنُواْ فِى ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأَخِرَةِ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (٢٣) يَوۡمَ تَشۡہَدُ عَلَيۡہِمۡ أَلۡسِنَتُهُمۡ وَأَيۡدِيہِمۡ وَأَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٢٤) يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يُوَفِّيہِمُ ٱللَّهُ دِينَهُمُ ٱلۡحَقَّ وَيَعۡلَمُونَ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ ٱلۡمُبِينُ (٢٥) ٱلۡخَبِيثَـٰتُ لِلۡخَبِيثِينَ وَٱلۡخَبِيثُونَ لِلۡخَبِيثَـٰتِ‌ۖ وَٱلطَّيِّبَـٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَـٰتِ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ‌ۖ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬ (٢٦) يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِڪُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَا‌ۚ ذَٲلِكُمۡ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ (٢٧) فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فِيهَآ أَحَدً۬ا فَلَا تَدۡخُلُوهَا حَتَّىٰ يُؤۡذَنَ لَكُمۡ‌ۖ وَإِن قِيلَ لَكُمُ ٱرۡجِعُواْ فَٱرۡجِعُواْ‌ۖ هُوَ أَزۡكَىٰ لَكُمۡ‌ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ عَلِيمٌ۬ (٢٨) لَّيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ مَسۡكُونَةٍ۬ فِيہَا مَتَـٰعٌ۬ لَّكُمۡ‌ۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ (٢٩) قُل لِّلۡمُؤۡمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنۡ أَبۡصَـٰرِهِمۡ وَيَحۡفَظُواْ فُرُوجَهُمۡ‌ۚ ذَٲلِكَ أَزۡكَىٰ لَهُمۡ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ (٣٠) وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَـٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَـٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِہِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآٮِٕهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآٮِٕهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٲنِهِنَّ أَوۡ بَنِىٓ إِخۡوَٲنِهِنَّ أَوۡ بَنِىٓ أَخَوَٲتِهِنَّ أَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّـٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِى ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٲتِ ٱلنِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ‌ۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ (٣١) وَأَنكِحُواْ ٱلۡأَيَـٰمَىٰ مِنكُمۡ وَٱلصَّـٰلِحِينَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَإِمَآٮِٕڪُمۡ‌ۚ إِن يَكُونُواْ فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ۬ (٣٢) وَلۡيَسۡتَعۡفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغۡنِيَہُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ‌ۗ وَٱلَّذِينَ يَبۡتَغُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِمَّا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُكُمۡ فَكَاتِبُوهُمۡ إِنۡ عَلِمۡتُمۡ فِيہِمۡ خَيۡرً۬ا‌ۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَٮٰكُمۡ‌ۚ وَلَا تُكۡرِهُواْ فَتَيَـٰتِكُمۡ عَلَى ٱلۡبِغَآءِ إِنۡ أَرَدۡنَ تَحَصُّنً۬ا لِّتَبۡتَغُواْ عَرَضَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا‌ۚ وَمَن يُكۡرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعۡدِ إِكۡرَٲهِهِنَّ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣٣) وَلَقَدۡ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ ءَايَـٰتٍ۬ مُّبَيِّنَـٰتٍ۬ وَمَثَلاً۬ مِّنَ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمَوۡعِظَةً۬ لِّلۡمُتَّقِينَ (٣٤) ۞ ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشۡكَوٰةٍ۬ فِيہَا مِصۡبَاحٌ‌ۖ ٱلۡمِصۡبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ‌ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّہَا كَوۡكَبٌ۬ دُرِّىٌّ۬ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ۬ مُّبَـٰرَڪَةٍ۬ زَيۡتُونَةٍ۬ لَّا شَرۡقِيَّةٍ۬ وَلَا غَرۡبِيَّةٍ۬ يَكَادُ زَيۡتُہَا يُضِىٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٌ۬‌ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ۬‌ۗ يَہۡدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَـٰلَ لِلنَّاسِ‌ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ (٣٥) فِى بُيُوتٍ أَذِنَ ٱللَّهُ أَن تُرۡفَعَ وَيُذۡڪَرَ فِيہَا ٱسۡمُهُ ۥ يُسَبِّحُ لَهُ ۥ فِيہَا بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأَصَالِ (٣٦) رِجَالٌ۬ لَّا تُلۡهِيہِمۡ تِجَـٰرَةٌ۬ وَلَا بَيۡعٌ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ‌ۙ يَخَافُونَ يَوۡمً۬ا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلۡقُلُوبُ وَٱلۡأَبۡصَـٰرُ (٣٧) لِيَجۡزِيَہُمُ ٱللَّهُ أَحۡسَنَ مَا عَمِلُواْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ۬ (٣٨) وَٱلَّذِينَ ڪَفَرُوٓاْ أَعۡمَـٰلُهُمۡ كَسَرَابِۭ بِقِيعَةٍ۬ يَحۡسَبُهُ ٱلظَّمۡـَٔانُ مَآءً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَهُ ۥ لَمۡ يَجِدۡهُ شَيۡـًٔ۬ا وَوَجَدَ ٱللَّهَ عِندَهُ ۥ فَوَفَّٮٰهُ حِسَابَهُ ۥ‌ۗ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ (٣٩) أَوۡ كَظُلُمَـٰتٍ۬ فِى بَحۡرٍ۬ لُّجِّىٍّ۬ يَغۡشَٮٰهُ مَوۡجٌ۬ مِّن فَوۡقِهِۦ مَوۡجٌ۬ مِّن فَوۡقِهِۦ سَحَابٌ۬‌ۚ ظُلُمَـٰتُۢ بَعۡضُہَا فَوۡقَ بَعۡضٍ إِذَآ أَخۡرَجَ يَدَهُ ۥ لَمۡ يَكَدۡ يَرَٮٰهَا‌ۗ وَمَن لَّمۡ يَجۡعَلِ ٱللَّهُ لَهُ ۥ نُورً۬ا فَمَا لَهُ ۥ مِن نُّورٍ (٤٠) أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ ۥ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلطَّيۡرُ صَـٰٓفَّـٰتٍ۬‌ۖ كُلٌّ۬ قَدۡ عَلِمَ صَلَاتَهُ ۥ وَتَسۡبِيحَهُ ۥ‌ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِمَا يَفۡعَلُونَ (٤١) وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۖ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ (٤٢) أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزۡجِى سَحَابً۬ا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيۡنَهُ ۥ ثُمَّ يَجۡعَلُهُ ۥ رُكَامً۬ا فَتَرَى ٱلۡوَدۡقَ يَخۡرُجُ مِنۡ خِلَـٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن جِبَالٍ۬ فِيہَا مِنۢ بَرَدٍ۬ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَيَصۡرِفُهُ ۥ عَن مَّن يَشَآءُ‌ۖ يَكَادُ سَنَا بَرۡقِهِۦ يَذۡهَبُ بِٱلۡأَبۡصَـٰرِ (٤٣) يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَعِبۡرَةً۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَبۡصَـٰرِ (٤٤) وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ۬ مِّن مَّآءٍ۬‌ۖ فَمِنۡہُم مَّن يَمۡشِى عَلَىٰ بَطۡنِهِۦ وَمِنۡہُم مَّن يَمۡشِى عَلَىٰ رِجۡلَيۡنِ وَمِنۡہُم مَّن يَمۡشِى عَلَىٰٓ أَرۡبَعٍ۬‌ۚ يَخۡلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ (٤٥) لَّقَدۡ أَنزَلۡنَآ ءَايَـٰتٍ۬ مُّبَيِّنَـٰتٍ۬‌ۚ وَٱللَّهُ يَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬ (٤٦) وَيَقُولُونَ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلرَّسُولِ وَأَطَعۡنَا ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ۬ مِّنۡہُم مِّنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ‌ۚ وَمَآ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٤٧) وَإِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَہُمۡ إِذَا فَرِيقٌ۬ مِّنۡہُم مُّعۡرِضُونَ (٤٨) وَإِن يَكُن لَّهُمُ ٱلۡحَقُّ يَأۡتُوٓاْ إِلَيۡهِ مُذۡعِنِينَ (٤٩) أَفِى قُلُوبِہِم مَّرَضٌ أَمِ ٱرۡتَابُوٓاْ أَمۡ يَخَافُونَ أَن يَحِيفَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِمۡ وَرَسُولُهُ ۥ‌ۚ بَلۡ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ (٥٠) إِنَّمَا كَانَ قَوۡلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ أَن يَقُولُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَا‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٥١) وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡفَآٮِٕزُونَ (٥٢) ۞ وَأَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَـٰنِہِمۡ لَٮِٕنۡ أَمَرۡتَہُمۡ لَيَخۡرُجُنَّ‌ۖ قُل لَّا تُقۡسِمُواْ‌ۖ طَاعَةٌ۬ مَّعۡرُوفَةٌ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ (٥٣) قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ‌ۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا عَلَيۡهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيۡڪُم مَّا حُمِّلۡتُمۡ‌ۖ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهۡتَدُواْ‌ۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَـٰغُ ٱلۡمُبِينُ (٥٤) وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ ڪَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَہُمُ ٱلَّذِى ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّہُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنً۬ا‌ۚ يَعۡبُدُونَنِى لَا يُشۡرِكُونَ بِى شَيۡـًٔ۬ا‌ۚ وَمَن ڪَفَرَ بَعۡدَ ذَٲلِكَ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ (٥٥) وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ لَعَلَّڪُمۡ تُرۡحَمُونَ (٥٦) لَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مُعۡجِزِينَ فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۚ وَمَأۡوَٮٰهُمُ ٱلنَّارُ‌ۖ وَلَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (٥٧) يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِيَسۡتَـٔۡذِنكُمُ ٱلَّذِينَ مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُكُمۡ وَٱلَّذِينَ لَمۡ يَبۡلُغُواْ ٱلۡحُلُمَ مِنكُمۡ ثَلَـٰثَ مَرَّٲتٍ۬‌ۚ مِّن قَبۡلِ صَلَوٰةِ ٱلۡفَجۡرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ ٱلظَّهِيرَةِ وَمِنۢ بَعۡدِ صَلَوٰةِ ٱلۡعِشَآءِ‌ۚ ثَلَـٰثُ عَوۡرَٲتٍ۬ لَّكُمۡ‌ۚ لَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ وَلَا عَلَيۡهِمۡ جُنَاحُۢ بَعۡدَهُنَّ‌ۚ طَوَّٲفُونَ عَلَيۡكُم بَعۡضُڪُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬‌ۚ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ‌ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ۬ (٥٨) وَإِذَا بَلَغَ ٱلۡأَطۡفَـٰلُ مِنكُمُ ٱلۡحُلُمَ فَلۡيَسۡتَـٔۡذِنُواْ ڪَمَا ٱسۡتَـٔۡذَنَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ‌ۚ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَڪُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَڪِيمٌ۬ (٥٩) وَٱلۡقَوَٲعِدُ مِنَ ٱلنِّسَآءِ ٱلَّـٰتِى لَا يَرۡجُونَ نِكَاحً۬ا فَلَيۡسَ عَلَيۡهِنَّ جُنَاحٌ أَن يَضَعۡنَ ثِيَابَهُنَّ غَيۡرَ مُتَبَرِّجَـٰتِۭ بِزِينَةٍ۬‌ۖ وَأَن يَسۡتَعۡفِفۡنَ خَيۡرٌ۬ لَّهُنَّ‌ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ۬ (٦٠) لَّيۡسَ عَلَى ٱلۡأَعۡمَىٰ حَرَجٌ۬ وَلَا عَلَى ٱلۡأَعۡرَجِ حَرَجٌ۬ وَلَا عَلَى ٱلۡمَرِيضِ حَرَجٌ۬ وَلَا عَلَىٰٓ أَنفُسِڪُمۡ أَن تَأۡكُلُواْ مِنۢ بُيُوتِڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ ءَابَآٮِٕڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أُمَّهَـٰتِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ إِخۡوَٲنِڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَخَوَٲتِڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَعۡمَـٰمِڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ عَمَّـٰتِڪُمۡ أَوۡ بُيُوتِ أَخۡوَٲلِكُمۡ أَوۡ بُيُوتِ خَـٰلَـٰتِڪُمۡ أَوۡ مَا مَلَڪۡتُم مَّفَاتِحَهُ ۥۤ أَوۡ صَدِيقِڪُمۡ‌ۚ لَيۡسَ عَلَيۡڪُمۡ جُنَاحٌ أَن تَأۡڪُلُواْ جَمِيعًا أَوۡ أَشۡتَاتً۬ا‌ۚ فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتً۬ا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةً۬ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَـٰرَڪَةً۬ طَيِّبَةً۬‌ۚ ڪَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَڪُمُ ٱلۡأَيَـٰتِ لَعَلَّڪُمۡ تَعۡقِلُونَ (٦١) إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَإِذَا ڪَانُواْ مَعَهُ ۥ عَلَىٰٓ أَمۡرٍ۬ جَامِعٍ۬ لَّمۡ يَذۡهَبُواْ حَتَّىٰ يَسۡتَـٔۡذِنُوهُ‌ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَـٔۡذِنُونَكَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ‌ۚ فَإِذَا ٱسۡتَـٔۡذَنُوكَ لِبَعۡضِ شَأۡنِهِمۡ فَأۡذَن لِّمَن شِئۡتَ مِنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمُ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٦٢) لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَڪُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضً۬ا‌ۚ قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمۡ لِوَاذً۬ا‌ۚ فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦۤ أَن تُصِيبَہُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَہُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٦٣) أَلَآ إِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۖ قَدۡ يَعۡلَمُ مَآ أَنتُمۡ عَلَيۡهِ وَيَوۡمَ يُرۡجَعُونَ إِلَيۡهِ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْ‌ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمُۢ (٦٤

Terjemahannya


Ini ialah satu "surah" yang Kami turunkan dan Kami wajibkan hukum-hukumnya, serta Kami turunkan padanya ayat-ayat keterangan yang nyata supaya kamu beringat (mengamalkannya). (1)  Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum agama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat dan hendaklah disaksikan hukuman seksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2)  Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin berkahwin melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik dan perempuan yang berzina itu pula (lazimnya) tidak ingin berkahwin dengannya melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki musyrik dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepada orang-orang yang beriman. (3)  Dan orang-orang yang melemparkan tuduhan (zina) kepada perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka tidak membawakan empat orang saksi, maka sebatlah mereka lapan puluh kali sebat dan janganlah kamu menerima persaksian mereka itu selama-lamanya; kerana mereka adalah orang-orang yang fasik. (4)  Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu (dari kesalahannya yang tersebut) serta memperbaiki amalannya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (5)  Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, sedang mereka tidak ada saksi-saksi (yang mengesahkan tuduhannya itu) hanya dirinya sendiri, maka persaksian (sah pada syarak) bagi seseorang yang menuduh itu hendaklah dia bersumpah dengan nama Allah, empat kali, bahawa sesungguhnya dia dari orang-orang yang benar. (6)  Dan sumpah yang kelima (hendaklah dia berkata): Bahawa laknat Allah akan menimpa dirinya jika dia dari orang-orang yang dusta. (7)  Dan bagi menghindarkan hukuman seksa dari isteri (yang kena tuduh) itu hendaklah dia bersumpah dengan nama Allah, empat kali, bahawa suaminya (yang menuduh) itu sesungguhnya adalah dari orang-orang yang berdusta. (8) Dan sumpah yang kelima (hendaklah dia berkata); Bahawa kemurkaan Allah akan menimpa dirinya jika suaminya dari orang-orang yang benar. (9) Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak kerana) bahawa Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Bijaksana, (tentulah kamu) akan mengalami kesusahan yang sukar diatasi). (10) Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu; janganlah kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang di antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan yang dilakukannya itu dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat). (11) Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri (orang-orang) mereka sendiri. dan berkata: Ini ialah tuduhan dusta yang nyata. (12) Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka mereka itu pada sisi hukum Allah, adalah orang-orang yang dusta. (13) Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu. (14) Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu, dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan yang sah mengenainya dan kamu pula menyangkanya perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya. (15) Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: Tidaklah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mengejutkan. (16) Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini selama-lamanya, jika betul kamu orang-orang yang beriman. (17) Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keterangan (hukum-hukumNya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (18) Sesungguhnya orang-orang yang suka terhebah tuduhan-tuduhan yang buruk dalam kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui (yang demikian). (19) Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak kerana) bahawa Allah Amat melimpah belas kasihanNya, (tentulah kamu akan ditimpa azab dengan serta-merta). (20) Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; dan sesiapa yang menurut jejak langkah Syaitan, maka sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menyuruh (pengikut-pengikutnya) melakukan perkara yang keji dan perbuatan yang mungkar dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, nescaya tidak ada seorang pun di antara kamu menjadi bersih dari dosanya selama-lamanya; akan tetapi Allah membersihkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan (ingatlah!) Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (21) Dan janganlah orang-orang yang berharta serta lapang hidupnya dari kalangan kamu, bersumpah tidak mahu lagi memberi bantuan kepada kaum kerabat dan orang-orang miskin serta orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah dan (sebaliknya) hendaklah mereka memaafkan serta melupakan kesalahan orang-orang itu; tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu? Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani. (22) Sesungguhnya orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang terpelihara kehormatannya, yang tidak terlintas memikirkan sebarang kejahatan, lagi yang beriman, akan dilaknat (oleh Allah) di dunia dan di akhirat dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang besar; (23) Pada hari lidah mereka dan tangan mereka serta kaki mereka menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, tentang segala yang mereka lakukan. (24) Pada hari itu Allah akan menyempurnakan untuk mereka balasan (azab seksa) yang berhak mereka mendapatnya dan mereka pula akan mengetahui bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Adil, lagi nyata keadilanNya. (25) (Lazimnya) perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka (yang baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang (yang jahat); mereka (yang baik) itu akan beroleh pengampunan (dari Allah) dan pengurniaan yang mulia. (26) Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke dalam mana-mana rumah yang bukan rumah kamu, sehingga kamu lebih dahulu meminta izin serta memberi salam kepada penduduknya; yang demikian adalah lebih baik bagi kamu, supaya kamu beringat (mematuhi cara dan peraturan yang sopan itu). (27) Maka sekiranya kamu tidak mendapati sesiapa (yang berhak memberi izin) maka janganlah masuk ke dalam rumah itu sehingga kamu diberi izin dan jika dikatakan kepada kamu "baliklah", maka hendaklah kamu berundur balik; cara yang demikian adalah lebih suci bagi kamu dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu lakukan. (28) Tidaklah menjadi salah kamu memasuki (dengan tidak meminta izin) mana-mana rumah yang tidak didiami orang, yang ada keperluan kamu padanya dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu zahirkan dan apa yang kamu sembunyikan. (29) Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan. (30) Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka atau saudara-saudara mereka atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam atau hamba-hamba mereka atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya. / (31) Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui. (32) Dan orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan berkahwin, hendaklah mereka menjaga kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya; dan hamba-hamba kamu (lelaki dan perempuan) yang hendak membuat surat perjanjian untuk memerdekakan dirinya (dengan jumlah bayaran yang tertentu), hendaklah kamu melaksanakan perjanjian itu dengan mereka jika kamu mengetahui ada sifat-sifat yang baik pada diri mereka (yang melayakkannya berbuat demikian) dan berilah kepada mereka dari harta Allah yang telah dikurniakan kepada kamu dan janganlah kamu paksakan hamba-hamba perempuan kamu melacurkan diri manakala mereka mahu menjaga kehormatannya, kerana kamu berkehendakkan kesenangan hidup di dunia. Dan sesiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah sesudah paksaan yang dilakukan kepada mereka Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (33) Dan sesungguhnya, Kami telah menurunkan kepada kamu, ayat-ayat keterangan yang menjelaskan (hukum-hukum suruh dan tegah) dan contoh tauladan (mengenai kisah-kisah dan berita) orang-orang yang telah lalu sebelum kamu, serta nasihat pengajaran bagi orang-orang yang (mahu) bertakwa. (34) Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayat petunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca (qandil), geluk kaca itu pula (jernih terang) laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, (iaitu) pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya (tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari); hampir-hampir minyaknya itu dengan sendirinya memancarkan cahaya bersinar (kerana jernihnya) walaupun ia tidak disentuh api; (sinaran nur hidayat yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda): cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayatNya itu dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. / (35) (Nur hidayat petunjuk Allah itu bersinar dengan nyatanya terutama sekali) di rumah-rumah ibadat yang diperintahkan oleh Allah supaya dimuliakan keadaannya dan disebut serta diperingat nama Allah padanya; di situ juga dikerjakan ibadat mensuci dan memuji Allah pada waktu pagi dan petang. (36) (Ibadat itu dikerjakan oleh) orang-orang yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjual beli daripada menyebut serta mengingati Allah dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat; mereka takutkan hari (kiamat) yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan. (37) (Mereka mengerjakan semuanya itu) supaya Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan menambahi mereka lagi dari limpah kurniaNya dan sememangnya Allah memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya dengan tidak terhitung. (38) Dan orang-orang yang kafir pula, amal-amal mereka adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yang disangkanya air oleh orang yang dahaga, (lalu dia menuju ke arahnya) sehingga apabila dia datang ke tempat itu, tidak didapati sesuatu pun yang disangkanya itu; (demikianlah keadaan orang kafir, tidak mendapat faedah dari amalnya sebagaimana yang disangkanya) dan dia tetap mendapati hukum Allah di sisi amalnya, lalu Allah menyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya); dan (ingatlah) Allah Amat segera hitungan hisabNya. (39) Atau (orang-orang kafir itu keadaannya) adalah umpama keadaan (orang yang di dalam) gelap-gelita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak bertindih ombak; di sebelah atasnya pula awan tebal (demikianlah keadaannya) gelap-gelita berlapis-lapis, apabila orang itu mengeluarkan tangannya, dia tidak dapat melihatnya sama sekali dan (ingatlah) sesiapa yang tidak dijadikan Allah menurut undang-undang peraturanNya mendapat cahaya (hidayat petunjuk) maka dia tidak akan beroleh sebarang cahaya (yang akan memandunya ke jalan yang benar). (40) Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah (Yang Maha Esa dan Maha Kuasa) sentiasa bertasbih kepadaNya sekalian makhluk yang ada di langit dan di bumi serta burung-burung yang terbang berbaris di angkasa? Masing-masing sedia mengetahui (menurut keadaan semulajadinya) akan cara mengerjakan ibadatnya kepada Allah dan memujiNya dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan. (41) Dan bagi Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan bumi dan kepada Allah sahaja tempat kembali (sekalian makhluk). (42) Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit, dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Dia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan. (43) Allah menukarkan malam dan siang silih berganti; sesungguhnya yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang celik mata hatinya berfikir. (44) Dan Allah menciptakan tiap-tiap haiwan yang bergerak itu dari air; maka sebahagian di antara mereka menjalar atas perutnya dan sebahagian di antaranya berjalan dengan dua kaki dan sebahagian lagi berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa sahaja yang Dia kehendaki (selain dari yang tersebut), kerana sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (45) Demi sesungguhnya, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menerangkan (hakikat kebenaran dengan berbagai dalil dan bukti) dan Allah memberi hidayat petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus. (46) Dan (di antara orang-orang yang tidak dikehendakiNya ke jalan yang lurus ialah) mereka yang berkata: Kami beriman kepada Allah dan kepada RasulNya serta kami taat; kemudian sepuak dari mereka berpaling (membelakangkan perintah Allah dan Rasul) sesudah pengakuan itu dan (kerana berpalingnya) tidaklah mereka itu menjadi orang-orang yang sebenarnya beriman. (47) Dan (bukti berpalingnya mereka ialah) apabila mereka diajak kepada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, maka dengan serta-merta sepuak dari mereka berpaling ingkar (menolak ajakan itu jika keputusan tidak menguntungkan mereka). (48) Dan (sebaliknya) jika keputusan itu memberi hak kepada mereka, mereka segera datang kepadanya dengan tunduk taat (menerima hukumnya). (49) (Mengapa mereka bersikap demikian), adakah kerana hati mereka mengandungi penyakit (kufur) atau kerana mereka ragu-ragu (terhadap kebenaran hukuman) ataupun kerana mereka takut bahawa Allah dan RasulNya akan berlaku zalim kepada mereka? (Allah dan RasulNya tidak sekali-kali akan berlaku zalim) bahkan merekalah sendiri orang-orang yang zalim (disebabkan keraguan dan kekufuran mereka). (50) Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka berkata: Kami dengar dan kami taat: dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan. (51) Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan. (52) Dan mereka (yang munafik) bersumpah dengan nama Allah, dengan sebenar-benar sumpahnya: Bahawa jika engkau (wahai Muhammad) perintahkan mereka (keluar berjihad), tentulah mereka akan keluar. Katakanlah: Janganlah kamu bersumpah, (taat kamu itu) taat yang terkenal (dustanya). Sesungguhnya Allah Amat Mendalam pengetahuanNya tentang apa yang kamu lakukan. (53) Katakanlah lagi (kepada mereka): Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah. Kemudian jika kamu berpaling ingkar maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Rasul Allah hanya bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepadanya dan kamu pula bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepada kamu dan jika kamu taat kepadanya nescaya kamu beroleh hidayat petunjuk dan (sebenarnya) Rasul Allah hanyalah bertanggungjawab menyampaikan perintah-perintah Allah dengan penjelasan yang terang nyata. (54) Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu (wahai umat Muhammad) bahawa Dia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka: Khalifah-khalifah yang berkuasa dan Dia akan menguatkan dan mengembangkan agama mereka (agama Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka; dan Dia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman musuh). Mereka terus beribadat kepadaKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain denganKu dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang derhaka. (55) Dan dirikanlah kamu akan sembahyang serta berilah zakat dan taatlah kamu kepada Rasul Allah; supaya kamu beroleh rahmat. (56) Janganlah engkau menyangka orang-orang kafir itu akan dapat melemahkan kekuasaan Allah (daripada menimpakan azab kepada mereka) di dunia, sedang tempat kembali mereka ialah Neraka dan sesungguhnya Neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (57) Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba-hamba kamu dan orang-orang yang belum baligh dari kalangan kamu, meminta izin kepada kamu (sebelum masuk ke tempat kamu), dalam tiga masa; (iaitu) sebelum sembahyang Subuh dan ketika kamu membuka pakaian kerana kepanasan tengah hari dan sesudah sembahyang Isyak; itulah tiga masa bagi kamu (yang biasanya terdedah aurat kamu padanya). Kamu dan mereka tidaklah bersalah kemudian daripada tiga masa yang tersebut, (kerana mereka) orang-orang yang selalu keluar masuk kepada kamu dan kamu masing-masing sentiasa berhubung rapat antara satu dengan yang lain. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (yang menjelaskan hukum-hukumNya) dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. / (58) Dan apabila kanak-kanak dari kalangan kamu telah baligh, maka hendaklah mereka meminta izin sama seperti cara orang-orang (yang telah cukup umur) yang tersebut dahulu, meminta izin. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (yang menjelaskan hukum-hukumNya) dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (59) Dan mana-mana perempuan tua yang telah putus kedatangan haid, yang tidak mempunyai harapan berkahwin lagi maka tidak ada salahnya mereka menanggalkan pakaian luarnya, dengan tidak bertujuan mendedahkan perhiasan mereka; dalam pada itu perbuatan mereka menjaga kehormatannya (dengan tidak menanggalkan pakaian luarnya itu adalah) lebih baik bagi mereka dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (60) Tidak ada salahnya bagi orang buta dan tidak ada salahnya bagi orang tempang, dan tidak ada salahnya bagi orang sakit (jika masing-masing tidak menjalankan sesuatu perintah disebabkan keuzurannya menghendaki dia berlaku demikian) dan juga tidak ada salah bagi kamu (termasuk orang-orang yang tersebut turut sama) makan di rumah kamu sendiri atau di rumah bapa kamu atau di rumah ibu kamu, atau di rumah saudara kamu yang lelaki atau di rumah saudara kamu yang perempuan, atau di rumah bapa saudara kamu (sebelah bapa) atau di rumah emak saudara kamu (sebelah bapa) atau di rumah bapa saudara kamu (sebelah ibu) atau di rumah emak saudara kamu (sebelah ibu) atau di rumah yang kamu kuasai kuncinya atau di rumah sahabat kamu; tidak juga menjadi salah bagi kamu, makan bersama-sama atau berasing-asing. Maka apabila kamu masuk ke mana-mana rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada (sesiapa yang seperti) kamu dengan memohon kepada Allah cara hidup yang berkat lagi baik. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat (yang menjelaskan hukum-hukumNya), supaya kamu memahaminya. / (61) Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman ialah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan apabila mereka turut bersama-sama dengan Rasulullah dalam sesuatu perkara yang memerlukan perhimpunan ramai, tidaklah mereka meninggalkan majlis perhimpunan itu sebelum mereka meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (wahai Muhammad) itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Maka apabila meminta izin kepadamu untuk pergi menjalankan sesuatu urusan mereka, maka izinkanlah bagi sesiapa yang engkau kehendaki di antara mereka dan mintalah ampun kepada Allah untuk mereka; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (62) Janganlah kamu jadikan seruan atau panggilan Rasulullah di antara kamu seperti seruan atau panggilan sesama kamu; sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang di antara kamu yang menarik diri keluar (dari majlis Nabi) secara berselindung dan bersembunyi. Oleh itu, hendaklah mereka yang mengingkari perintahnya, beringat serta berjaga-jaga jangan mereka ditimpa bala bencana atau ditimpa azab seksa yang tidak terperi sakitnya. (63) Ketahuilah! Sesungguhnya Allah jualah yang menguasai segala yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada padanya (wahai umat manusia) dan pada hari umat manusia itu kembali kepadaNya, maka Dia akan menerangkan kepada mereka segala yang mereka kerjakan, kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap tiap sesuatu. (64) 

5476

Selasa, 25 Oktober 2011

WELLNESS SEMINAR - 15 NOV 2011

The wellness concept is centered on the idea that the mind, body spirit, community and environment are inter-related and inter-dependant. Proactive self-control of health and homeostasis emerges as a leading tendency in current wellness approach. The focus of disease prevention is realized as a leading strategy in this area. The global wellness market currently dominated by USA, Canada, Japan and Europe comprises of health complementary products such as vitamins, dietary supplements and nutraceuticals.

Demand is fuelled by growing consumer awareness of diet disease links, aging populations, advance in nutrition, growing purchasing power and rising healthcare costs. Wellness industries have accelerated to become the next trillion dollar industry. The application of biotechnology and wellness technology is expected to create added value to food products, nutraceuticals, cosmeceuticals, healthcare sectors and industrial bioprocessing sectors.

Read More

5458

Isnin, 17 Oktober 2011

SAY NO TO COKE


PENJELASAN RINGKAS AL-HADIID AYAT 5

لَّهُ ۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ
Dialah sahaja yang menguasai dan memiliki langit dan bumi dan kepada Allah jualah dikembalikan segala urusan. (5)

Ayat kelima surah Al-Hadid ini  menjelaskan tentang sifat-sifat Allah, jika hujung ayat keempat wallahu bima ta’maluna basyir, maka ayat kelimanya Lahu mulku samaawaati wal ardli (milik Allahlah kekuasaan dilangit seluruhnya dan juga dibumi) segalanya itu milik Allah. Oleh kerana itulah Allah disebut juga Malikulmulki (pemilik seluruh kekuasaaan), dalam doa kita pagi dan petang Katakanlah: " Wahai Allah yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki..” sekalipun orang mempertahankannya kalau Allah ingin mencabutnya dia tidak akan dapat berbuat apa-apa. 

"Dan kepada Allahlah segala urusan itu dikembalikan"
Segalanya akan kembali kepada Allah termasuk kita, ketika Allah mengambil apa yang dimilikiNya itu yang kita tuntut sebagai miliki kita atau yang Allah pinjamkan kepada kita, maka diharuskan membaca kalimah isti’jal inalillahi wainnailahi raji’un di ayat ini dikatakan “dan kepada Allah segala hal itu dikembalikan” termasuk diri kita, makanya didalam surat Al Jumu’ah Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". 


Oleh itu kita harus sedar jika Allah menginginkan milikNya  kembali,  kita hendaklah dengan redha melepaskannya, “Katakanlah siapa yang mahu meminjamkannya kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan menggantikannya” sedangkan yang dipinjamkan itu adalah milik Allah, tapi kasih sayangnya Allah jika  kita meminjamkan kepadaNya akan diganti dengan berlipat ganda tetapi namun begitu manusia tetap merasa berat kerana terkait dengan kehidupan duniawi  dan kenikmatan. Hendaknya pendekatan kita adalah bagaimana untuk menikmati bukan bagaimana harus memilikinya.

5398